Saya bukan diktator.Saya bukan pelanggar HAM.Saya tidak memiliki beban luka masa lalu!
"Saya bukan diktator. Saya bukan pelanggar HAM. Saya
tidak memiliki beban luka masa lalu!"
Pidato ini sebenarnya sudah sering dia sampaikan. Memang
Jokowi berpidato dengan materi yang diulang di berbagai tempat agar pesan
tersampaikan ke berbagai tempat pula. Pada debat pertama, Jokowi sudah
menyampaikan ini di bagian penutup. Beberapa hari yang lalu, Jokowi kembali
mengumandangkan seruan itu dengan lantang.
Penggunaan kata ‘saya’ ini memiliki posisi yang sangat
penting. Semua kata setelahnya tidak akan berguna kalau tidak ada ‘saya’. Kata
ini memaksa orang untuk fokus ke dia bukan ke yang lain. Tetapi kata yang
menerangkan ‘saya’ tadi sekaligus menghantam yang bukan ‘saya’. Yang bukan
‘saya’ itu berarti yang lain, yang bisa jadi Prabowo atau Soeharto atau Siapa
saja yang punya rekam jejak buruk seperti itu.
Kalau Jokowi mengatakan dia bukan diktator, berarti ada yang
diktator. Yang kita tahu jelas presiden diktator itu adalah Soeharto, mertua
Prabowo. Prabowo penuh prestasi di pemerintahan Soeharto, yang secara otomatis
langsung berkaitan dengan Prabowo sendiri. Apalagi katanya Prabowo dan partai
berkarya mau membuat Indonesia jaya seperti masa Soeharto. Jaya apanya?
Ketika Jokowi mengatakan dia bukan pelanggar HAM, imajinasi
orang akan langsung mengarah ke Prabowo yang punya rekam jejak sebagai
pelanggar HAM. Prabowo terlibat penculikan aktivis 98. Sebagian dari aktivis
itu ada yang kembali dan ada yang tidak kembali. Yang terbukti Prabowo terlibat
adalah penculikan 9 aktivis yang selamat. Sementara yang tidak selamat atau
tidak kembali sampai saat ini memang belum pernah dilakukan penyelidikan lebih
jauh.
Ketika Jokowi mengatakan dia tidak punya beban masa lalu,
maka otomatis orang yang mendengarnya juga mengarah ke Prabowo di mana dia
punya rekam jejak kelam pelanggaran HAM seperti sudah saya jelaskan di atas,
diduga pernah lari ke Yordania, dan namanya ada di Panama Papers.
Jokowi mengucapkan satu kalimat sederhana tetapi menghantam
lawan dengan begitu kerasnya. Maka jangan pancing-pancing dia keluarkan kemampuan
berbicaranya.
"Jangan sampai semua sudah tanda tangan, sudah semua
partai suda tanda tangan kemudian baru ngomong Rp 500 triliun bocor... bocor...
bocor… bocor... bocor... bocor... bocor... bocor... bocor... bocor... bocor...
bocor... Bocor dari mana?"
Terasa sekali emosi Jokowi di sini menanggapi serangan
Prabowo selama ini. APBN itu disahkan setelah dibahas di DPR, lalu laporan
pertanggung jawaban juga dibahas di DPR. Di DPR itu ada perwakilan dari partai
koalisi (Gerindra-PAN-PKS) yang harusnya tahu laporan pertanggung jawaban
pemerintah. Lah kalau selama ini tidak ada keluhan di DPR, tetapi tiba-tiba
Prabowo katakan uang negara bocor Rp 500 triliun, kan aneh.
Maka dengan mengucapkan kata bocor sebanyak 12 kali dengan
nada yang gimana gitu, Jokowi mau mengatakan bahwa Prabowo asal ngomong saja,
tidak tahu regulasi. Kalau mau dibilang asal bacot tanpa mikir.Itulah sebabnya para alumni SMA se-Jakarta itu bersorak
lebih riuh ketika Jokowi mengucapkan kata ‘bocor’ sebanyak 12 kali. Mereka
merasakan sindiran Jokowi ke Prabowo. Mereka merasakan juga kekesalan Jokowi
terhadap orang yang asal ngomong dan menutupi kebenaran. Mereka merasakan
kejengkelan Jokowi kog ada manusia segoblok itu.
Melihat serangan balik Jokowi ke Prabowo begitu keras dan
mematikan akhir-akhir ini, bukan tidak mungkin dalam debat nanti Prabowo akan
ngap-ngap berhadapan dengan Jokowi yang sudah berpengalaman mengelola negara di
seluruh bidang dalam tema debat.
Di bidang energi, Jokowi juga sangat paham, buktinya suda
hada PLTB Sidrap. Di bidang pangan, Jokowi sudah membangun bendungan untuk
kepentingan irigasi dan bahan baku air minum. Di bidang infrastruktur, tidak
perlu dipertanyakan lagi. Di bidang sumber daya alam, Jokowi sudah
mengembalikan perusahaan tambang terbesar di dunia dikuasai mayoritas
Indonesia. Dan di bidang lingkungan hidup, Jokowi menyelesaikan persoalan asap
di Riau.Jokowi juga menang mengenai pengalaman pengelolaan negara
mengenai tema-tema tersebut. Sementara Prabowo, dijamin belum punya pengalaman
di semua bidang itu. Jangankan Prabowo, seluruh tim BPN pun selama ini tidak
mampu memahami seluruh tema itu. Yang ada ngehoaks dan nuduh tanpa data. Atau
berdasarkan data tetapi setengah-setengah (partial truth). Kalau nanti
Prabowo seperti itu, ya kandas.
0 Response to "Saya bukan diktator.Saya bukan pelanggar HAM.Saya tidak memiliki beban luka masa lalu!"
Post a Comment