Program Prabowo-Sandi Akan Jadi Korban Revolusi Industri 4.0
Belum juga jadi Presiden dan Wakil Presiden Prabowo dan Sandiaga
Uno sudah dihadapkan pada satu tantangan yang tidak mungkin bisa dihindarkan.
Fakta bahwa dunia sekarang sedang berada di jaman revolusi
industry 4.0 adalah satu keadaan yang wajib dilalui oleh seluruh bangsa di
dunia, termasuk Indonesia.
Prabowo dan Sandiaga Uno, dari sejak awal nafsu mereka untuk maju
di Pilpres 2019, sedikitpun tak terlihat adanya perhatian atas keadaan dunia secara
global. Walaupun mereka mengklaim memiliki cawapres dari generasi milenial.
Apa gunanya Prabowo mengkritik Sri Mulyani untuk mengganti nama
jabatan dia menjadi Menteri Pencetak Utang ketika Prabowo sendiri tidak sadar
bahwa semua usaha yang dia jalankan pun punya utang. Dari sini harusnya Prabowo
paham bahwa setiap pengembangan pasti membutuhkan uang dalam skala besar.
Tak perlu Prabowo dan Sandiaga Uno bicara masalah ekonomi dengan
skala nasional. Ditinggal lokal saja, Prabowo dan Sandiaga Uno adalah orang-orang
yang gagal mensejahterakan karyawan perusahan mereka. Terus mereka mau bicara
soal mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia??? Itu benar-benar omong kosong
besar !!
Menghadapi jumlah hutang Indonesia tanpa mau memahami penggunaan
hutang itu sendiri adalah bukti Prabowo dan Sandiaga Uno hanya akan menjadi
Presiden dan wakil presiden yang bisa dipastikan gagal total.
Jokowi melakukan hutang besar-besaran agar rakyat Indonesia tak
ketinggalan dan bisa mengejar ketika revolusi industry 4.0 akhirnya benar-benar
merambah seluruh kehidupan rakyat Indonesia. Sekarang saja, revolusi industry
4.0 sudah banyak makan korban.
Loh?? Korban maksudnya gimana sih???
pertama, kita harus memahami apa itu revolusi industry 4.0. ??
Revolusi Industri ditandai dengan ditemukannya jaringan internet
yang dimulai pada tahun 90-an. Saat itu tahun 90-an, siapa yang tahu kalau efek
dari internet akan seperti hari ini?? Hari ini seluruh negara di dunia baru
melihat apa efek dari Internet of things. Pemanfaatan Internet of things ini
pertama kali dilakukan oleh Jerman. Jerman pula lah yang mengglobalkan istilah
industri 4.0.
Bagi negara dengan penduduk sebanyak Indonesia, Revolusi Industri
4.0 tidak dapat dipungkiri lagi, membawa perubahan mendasar pada kehidupan.
Ibarat pisau bermata dua, perubahan mendasar yang dimaksud, tidak hanya
berdampak menguntungkan manusia namun juga dampak merugikan.
Korban pertama yang paling merasakan dampak Revolusi
Industri ini adalah perbankan.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 50.000 karyawan
bank di Indonesia dinilai dua faktor utamanya adalah efisiensi dan disrupsi
teknologi. Berita PHK itu disampaikan oleh Serikat Pekerja Perbankan Indonesia
yang menyebutkan, sejak 2016 setidaknya telah terjadi PHK karyawan bank di
Indonesia.
Dua jenis pekerjaan di perbankan yang menjadi korban
pertama adalah customer service dan teller yang saat ini perlahan sudah mulai
tergantikan oleh teknologi Chatbot atau software untuk percakapan. Belum lagi
kemunculan internet banking dan mobile banking, serta mesin ATM setoran tunai
(cash deposit machine/CDM), ikut membuat peran teller kian terkikis di era saat
ini
Itu baru dari SATU jenis usaha. Belum lagi dengan usaha yang serba
online yang tidak membutuh karyawan. Yang pasti, revolusi industri 4.0 sudah
mampu menyingkirkan tenaga manusia dengan mesin.
Di luar negeri perkembangan revolusi industri 4.0 ini sudah sangat
mengerikan. Di Singapura saja, kita sudah bisa menemukan robot-robot pembersih
lantai yang meniadakan tukang sapu. Atau kita bisa check-in di hotel lewat
sebuah layar monitor ukuran 19 inchi. Dan hilang minimal 6 orang karyawan
receptionist hotel.
Program Prabowo dan Sandiaga Uno terkait penyediaan lapangan
pekerjaan bagi pengangguran di Indonesia akan menjadi sasaran pertama yang
ditabrak oleh revolusi industri 4.0 ini. Bagaimana Prabowo – Sandi akan
menyediakan lapangan pekerjaan jika teknologi terus mendesak peradaban dan tak
bisa dihindarkan? Apa Indonesia akan menjadi bangsa yang anti teknologi? Suku
Amist di Amerika saja yang anti teknologi, lama-lama juga berubah….
Kalau sudah begini, lalu bagaimana Prabowo – Sandi akan akan
mengentaskan kemiskinan? Apa pernah Kubu Prabowo – Sandi, baik BPN ataupun
pentolan-pentolannya menjelaskan program apa yang mereka tawarkan untuk
mengentaskan kemiskinan jika mereka terpilih menjadi Presiden Indonesia??? Apa
?? Membagikan uang tunai pada rakyat, seperti mereka akan menaikan gaji pejabat
berlipat-lipat???
Di luar masalah program penyediaan lapangan kerja dan peniadaan
kemiskinan di Indonesia yang dijanjikan Prabowo – Sandi, masih banyak
program-program lain yang akan ditabrak oleh revolusi industri 4.0. Apa
kesiapan Kubu Prabowo – Sandi?? Tidak ada !! Mereka sama sekali tidak siap.
Jadi Pikir lagi untuk memilih Paslon. Karena mau tidak mau, suka
tidak suka, masa tinggal landas dunia akan terjadi di tahun 2020 dan jika
pemimpin bangsa Indonesia tidak siap menghadapi perubahan global dunia, maka
Indonesia akan benar-benar tertinggal.Jadi pilihlah Paslon yang sudah punya
program handal atau jurus jitu untuk menghadapi era digital.
INDONESIA HARUS JAYA
INDONESIA HARUS MAJU
Sumber : seword
0 Response to "Program Prabowo-Sandi Akan Jadi Korban Revolusi Industri 4.0"
Post a Comment