Akibat Tanah HGU Debat Pilpres Ke dua Ricuh

Jokowi Prabowo

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sempat protes ke kursi komisioner KPU dan Bawaslu saat Joko Widodo menyinggung soal lahan Prabowo di debat kedua Pilpres 2019 semalam. Rupanya momen protes itu sempat panas hingga Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ikut maju. Moment tersebut sempatterekam video dan diunggah oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, di akun twitter pribadinya.Beberapa di antaranya ada Priyo Budi Santoso, Maher Algadri, Putra Jaya Husin,Ferdinand Hutahaean , dan Jansen Sitindaon."Kita minta KPU menegur Pak Jokowi sekarang karena apa yang disampaikan Pak Jokowi adalah salah," ujar salah satu anggota BPN Prabowo ke pihak KPU.

Tampak pula beberapa anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin yang ikutan maju. Seperti di antaranya Aria Bima, Bahlil Lahadalia, dan beberapa yang lainnya."Dia menyerang pribadi, kita juga bisa," kata Maher Algadri kepada Aria Bima. Aria Bima lalu menenangkan Maher.

Saat suasana memanas, Luhut yang duduk bersama barisan para menteri lainnya juga terlihat maju. Tak jelas apa yang disampaikan purnawirawan Kopassus itu. Hanya saja ekspresi Luhut terlihat tegang. Beberapa orang tampak menenangkannya hingga akhirnya Luhut kembali duduk.

"Kita kan komplain karena Pak Jokowi menyerang personal. Ini debat soal negara, yang dibahas soal negara, kebijakan pemerintah, nggak ada hubungan Pak Prabowo dengan HGU, punya kolam, nggak ada hubungan dengan personal Pak Prabowo," lanjut Putra Jaya Husin.Politikus PAN ini juga kecewa dengan moderator yang tidak menegur Jokowi saat menyinggung soal lahan Prabowo. Menurut Putra, moderator jadi terkesan hanya bisa menegur soal batas waktu saja kepada peserta debat.

Ferdinand mengakui keriuhan itu. Namun dia membantah ada kericuhan. Kata Ferdinand keriuhan terjadi saat sesi istirahat, tepat setelah Jokowi menyebut Prabowo memiliki ratusan ribu hektare lahan di Kabupaten Aceh Tengah dan Kalimantan Timur.Saat itu, Ferdinand menuturkan BPN langsung mendatangi kursi yang diduduki para komisioner KPU dan Bawaslu di ruang debat untuk melayangkan protes. 

"Saya sebagai tim hukum dari BPN ikut protes ke Bawaslu dan KPU. Kami meminta KPU dan Bawaslu menjelaskan, menegur Jokowi bahwa ucapannya itu melanggar aturan dan tata tertib debat," kata Ferdinand, Senin (18/2).
Ferdinand meyakini ucapan Jokowi soal kepemilikan lahan Prabowo bagian dari serangan secara personal.

"Itu serangan karena Jokowi menyebut Prabowo menguasai. Kalau mau bicara kebijakan negara, ngomong saja. Jelaskan. Jangan sangkut pautkan dengan Prabowo. Ini, kan, menyebut Prabowo menguasai," ujar Ferdinand.Menurut Ferdinand. Prabowo tidak menguasai, tapi mengelola lahan itu. "Kalau tidak dikelola itu tidak produktif. Harusnya Jokowi terima kasih karena ada Prabowo yang menjadikan lahan itu produktif," kata dia melanjutkan.

Protes BPN itu juga diutarakan oleh Priyo Budi Santoso. Politikus Partai Berkarya itu mengatakan ucapan Jokowi tidak etis dan menyerang pribadi di forum publik.

Jokowi, kata dia, seolah dengan bangga menyiarkan penguasaan lahan yang dilakukan Prabowo ke 

hadapan publik, padahal jelas lahan itu hanya bersertifikat Hak Guna Usaha (HGU).

"Ini tudingan tidak etis. Pak Prabowo, beliau terlalu baik. Sudah diserang, dengan nada sisnis dan tidak etis. Beliau tidak mau balikkan fakta bahwa tidak betul. Hanya di menit terakhir di closing, bahwa dia menyatakan bahwa itu HGU, bukan milik dia pribadi oleh pak Prabowo," ujar Priyo.

Atas pernyataan soal tanah Prabowo itu, Jokowi dilaporkan ke Bawaslu karena dinilai menyerang Prabowo secara personal.

Sementara itu KPU tidak mempermasalahkan pernyataan Jokowi tersebut. Komisioner KPU Viryan Azis menilai pernyataan Jokowi tersebut bukan sebuah serangan.

"Kenapa dianggap menyerang? Kan, hanya menyampaikan data," kata Viryan di kantor KPU.

Dirangkum dari Berbagai Sumber : CNN indonesia,detik,merdeka

0 Response to "Akibat Tanah HGU Debat Pilpres Ke dua Ricuh"

Post a Comment

Iklan Atas

Iklan Tengah Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel